Banyak pasangan yang melakukan oral seks sebagai variasi dari hubungan seksual. Data statistik menunjukkan bahwa di banyak negara orang memiliki beberapa pengalaman dengan oral seks yang dimulai pada awal masa remaja.
Misalnya, hampir setengah dari remaja dan hampir 90 persen dari orang dewasa di AS yang berusia 25-44 tahun pernah melakukan oral seks dengan pasangannya. Data tersebut berdasarkan survei Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang dilakukan antara tahun 2006-2008.
Oral seks bisa menjadi bagian yang menyenangkan ketika melakukan hubungan seksual. Tetapi ada beberapa hal yang banyak orang tidak tahu mengenai oral seks.
Berikut 4 fakta yang sering tidak diketahui oleh kebanyakan orang mengenai oral seks seperti dikutip dari WebMD, antara lain
Oral seks terkait dengan kanker tenggorokan
"Kanker tenggorokan dapat diperoleh dari oral seks," kata Otis Brawley, MD, kepala American Cancer Society.
Sebenarnya bukan oral seks yang menyebabkan kanker, tetapi human papillomavirus (HPV), yang dapat ditularkan dari orang ke orang saat hubungan seksual, termasuk oral seks. Para peneliti telah menemukan bahwa beberapa kanker orofaring (bagian tengah tenggorokan) dan amandel mungkin disebabkan oleh jenis tertentu dari human papillomavirus (HPV).
Infeksi HPV umum terjadi, tetapi tidak selalu menyebabkan kanker
Oral seks meningkatkan stres saat hubungan seksual pada sebagian pasangan
"Diantara orang dewasa, seks oral menyebabkan stres bagi beberapa pasangan dan meningkatkan keintiman untuk orang lain," kata terapis seks LouAnne Cole Weston, PhD, dari Fair Oaks, California.
Oral seks tanpa kondom memiliki risiko
Beberapa penyakit menular seksual (PMS), termasuk HIV, herpes, sifilis, gonore, HPV, dan virus hepatitis dapat ditularkan melalui oral seks.
"Oral seks bukan merupakan aktivitas seksual yang aman," kata Terri Warren.
Risiko tergantung pada banyak faktor, termasuk berapa banyak pasangan seksual yang dimiliki, jenis kelamin, dan tindakan oral seks tertentu. Menggunakan kondom dapat mengurangi risiko terkena PMS. Risiko PMS dari seks oral tanpa kondom biasanya jauh lebih rendah daripada risiko yang ditimbulkan oleh hubungan seks vagina atau anal tanpa kondom.
Oral seks umum di kalangan remaja
"Banyak remaja Amerika Serikat yang melakukan oral seks sebelum mereka berhubungan seks vagina. Para remaja tidak tindakan oral sebagai melihat yang sangat berisiko," kata Bonnie Halpern Felsher, PhD, seorang profesor pediatri di University of California, San Francisco.
Baca juga "Seks Oral Meningkatkan Rasa Bahagia"
Misalnya, hampir setengah dari remaja dan hampir 90 persen dari orang dewasa di AS yang berusia 25-44 tahun pernah melakukan oral seks dengan pasangannya. Data tersebut berdasarkan survei Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang dilakukan antara tahun 2006-2008.
Oral seks bisa menjadi bagian yang menyenangkan ketika melakukan hubungan seksual. Tetapi ada beberapa hal yang banyak orang tidak tahu mengenai oral seks.
Berikut 4 fakta yang sering tidak diketahui oleh kebanyakan orang mengenai oral seks seperti dikutip dari WebMD, antara lain
Oral seks terkait dengan kanker tenggorokan
"Kanker tenggorokan dapat diperoleh dari oral seks," kata Otis Brawley, MD, kepala American Cancer Society.
Sebenarnya bukan oral seks yang menyebabkan kanker, tetapi human papillomavirus (HPV), yang dapat ditularkan dari orang ke orang saat hubungan seksual, termasuk oral seks. Para peneliti telah menemukan bahwa beberapa kanker orofaring (bagian tengah tenggorokan) dan amandel mungkin disebabkan oleh jenis tertentu dari human papillomavirus (HPV).
Infeksi HPV umum terjadi, tetapi tidak selalu menyebabkan kanker
Oral seks meningkatkan stres saat hubungan seksual pada sebagian pasangan
"Diantara orang dewasa, seks oral menyebabkan stres bagi beberapa pasangan dan meningkatkan keintiman untuk orang lain," kata terapis seks LouAnne Cole Weston, PhD, dari Fair Oaks, California.
Oral seks tanpa kondom memiliki risiko
Beberapa penyakit menular seksual (PMS), termasuk HIV, herpes, sifilis, gonore, HPV, dan virus hepatitis dapat ditularkan melalui oral seks.
"Oral seks bukan merupakan aktivitas seksual yang aman," kata Terri Warren.
Risiko tergantung pada banyak faktor, termasuk berapa banyak pasangan seksual yang dimiliki, jenis kelamin, dan tindakan oral seks tertentu. Menggunakan kondom dapat mengurangi risiko terkena PMS. Risiko PMS dari seks oral tanpa kondom biasanya jauh lebih rendah daripada risiko yang ditimbulkan oleh hubungan seks vagina atau anal tanpa kondom.
Oral seks umum di kalangan remaja
"Banyak remaja Amerika Serikat yang melakukan oral seks sebelum mereka berhubungan seks vagina. Para remaja tidak tindakan oral sebagai melihat yang sangat berisiko," kata Bonnie Halpern Felsher, PhD, seorang profesor pediatri di University of California, San Francisco.
Baca juga "Seks Oral Meningkatkan Rasa Bahagia"