Sering Pilek Sehabis Gonta Ganti Pasangan Seks?
Jangan sepelekan hidung meler dan bersin-bersin, kadang itu bukan pilek biasa melainkan gejala penyakit lain yang lebih serius. Apalagi kalau punya riwayat gonta-ganti pasangan seks, itu bisa berarti tertular sifilis atau raja singa.
Otoritas kesehatan di Queensland, Australia baru-baru ini mengimbau warganya yang pilek untuk periksa ke dokter kelamin. Imbauan ini dilakukan mengingat daerah ini sering mengalami wabah sifilis atau raja singa yang antara lain menyebar lewat seks tidak aman.
Dr Arun Menon, ahli kesehatan seksual dari Mount Isa mengatakan bahwa sebagian penderita sifilis tidak mengetahui kalau dirinya terinfeksi karena kadang gejala awalnya susah dibedakan dari pilek atau flu. Dalam banyangan orang kebanyakan, sifilis hanya menyerang alat kelamin saja.
"Ini (sifilis) benar-benar bisa menyebar ke mana saja," kata Dr Menon kepada AAP, seperti dilansir News.com.au, Rabu (8/8/2012).
Meski gejala awalnya hanya mirip pilek, namun infeksi ini bisa berakibat fatal kalau tidak segera diobati. Dr Menon mengatakan, komplikasi pada mata, gigi, telinga, jantung dan bahkan otak baru akan muncul tanpa disadari dalam 30 tahun berikutnya.
Bukan cuma menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya, infeksi raja singa atau sifilis juga bisa berdampak sangat fatal jika menulari ibu hamil. Pertumbuhan janin bisa terganggu oleh adanya infeksi tersebut sehingga ada risiko lahir cacat.
Dalam catatan pemerintah Queensland, kehamilan yang terinfeksi sifilis sudah tercatat sebanyak 147 kasus termasuk pada 2 bayi yang lahir mati. Namun angka ini diperkirakan hanya mewakili sebagian kecil dari jumlah sesungguhnya, yang memang tidak terdata karena tidak tahu gejalanya.
Dr Menon membenarkan bahwa sebagian besar kasus sifilis menimpa kaum heteroseksual dalam usia subur yakni 15-24 tahun. Namun ia tidak melihat hubungannya dengan industri seks maupun pekerja tambang yang selama ini banyak dikaitkan dengan perilaku seks berisiko.
"Persoalan utamanya adalah kita belum menemukan sumber penularannya sampai sekarang," kata Dr Menon.
Baca juga "Disfungsi Seksual Pada Wanita"
Jangan sepelekan hidung meler dan bersin-bersin, kadang itu bukan pilek biasa melainkan gejala penyakit lain yang lebih serius. Apalagi kalau punya riwayat gonta-ganti pasangan seks, itu bisa berarti tertular sifilis atau raja singa.
Otoritas kesehatan di Queensland, Australia baru-baru ini mengimbau warganya yang pilek untuk periksa ke dokter kelamin. Imbauan ini dilakukan mengingat daerah ini sering mengalami wabah sifilis atau raja singa yang antara lain menyebar lewat seks tidak aman.
Dr Arun Menon, ahli kesehatan seksual dari Mount Isa mengatakan bahwa sebagian penderita sifilis tidak mengetahui kalau dirinya terinfeksi karena kadang gejala awalnya susah dibedakan dari pilek atau flu. Dalam banyangan orang kebanyakan, sifilis hanya menyerang alat kelamin saja.
"Ini (sifilis) benar-benar bisa menyebar ke mana saja," kata Dr Menon kepada AAP, seperti dilansir News.com.au, Rabu (8/8/2012).
Meski gejala awalnya hanya mirip pilek, namun infeksi ini bisa berakibat fatal kalau tidak segera diobati. Dr Menon mengatakan, komplikasi pada mata, gigi, telinga, jantung dan bahkan otak baru akan muncul tanpa disadari dalam 30 tahun berikutnya.
Bukan cuma menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya, infeksi raja singa atau sifilis juga bisa berdampak sangat fatal jika menulari ibu hamil. Pertumbuhan janin bisa terganggu oleh adanya infeksi tersebut sehingga ada risiko lahir cacat.
Dalam catatan pemerintah Queensland, kehamilan yang terinfeksi sifilis sudah tercatat sebanyak 147 kasus termasuk pada 2 bayi yang lahir mati. Namun angka ini diperkirakan hanya mewakili sebagian kecil dari jumlah sesungguhnya, yang memang tidak terdata karena tidak tahu gejalanya.
Dr Menon membenarkan bahwa sebagian besar kasus sifilis menimpa kaum heteroseksual dalam usia subur yakni 15-24 tahun. Namun ia tidak melihat hubungannya dengan industri seks maupun pekerja tambang yang selama ini banyak dikaitkan dengan perilaku seks berisiko.
"Persoalan utamanya adalah kita belum menemukan sumber penularannya sampai sekarang," kata Dr Menon.
Baca juga "Disfungsi Seksual Pada Wanita"