Deputi Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Agung Mulyana, mengungkapkan bahwa Malaysia berencana membangun jalur kereta api di Kalimantan. "Jalurnya dari Tanjung Manis di Serawak sampai Badau, Kalimantan Barat," ujarnya, saat rapat koordinasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Senin 1 Oktober 2012.
Agung Mulyana mengatakan pihak Malaysia yang tertarik mengerjakan proyek itu adalah pihak swasta. Mengenai nilai investasinya, menurut Agung, hal tersebut belum dibicarakan.
"Nanti tanggal 17 mereka bertemu dengan Kadin untuk membahas proyek ini," kata Agung. Ia menambahkan, nantinya Kadin hendak mengkaji kesiapan serta persetujuan para anggotanya.
Keuntungan dari pembangunan ini, kata dia, adalah terbukanya jalur perdagangan bagi crude palm oil (CPO) ke Malaysia. "Jalur ini memudahkan distribusi," kata Agung.
Mengenai alasan Kadin dan BNPP bersedia menindaklanjuti kerja sama dengan Malaysia, menurutnya, berkaitan juga dengan anggaran pendapatan dan belanja negara pemerintah. "Lebih baik dengan APBN yang ada, pemerintah fokus pada tugas utamanya seperti di bidang pendidikan dan kesehatan," kata Agung.
Ia menilai infrastruktur lebih tepat diserahkan kepada swasta. "Yang komersial biar korporasi saja," kata Agung.
Setiap tahunnya ada 20.000 hektare lahan sawit yang dibuka untuk memproduksi CPO. Indonesia menjadi pengekspor CPO terbesar ketiga di dunia.
Sumber
Baca Juga : Pasar Asia Penghasil Devisa Terbesar Sumatera Utara
Agung Mulyana mengatakan pihak Malaysia yang tertarik mengerjakan proyek itu adalah pihak swasta. Mengenai nilai investasinya, menurut Agung, hal tersebut belum dibicarakan.
"Nanti tanggal 17 mereka bertemu dengan Kadin untuk membahas proyek ini," kata Agung. Ia menambahkan, nantinya Kadin hendak mengkaji kesiapan serta persetujuan para anggotanya.
Keuntungan dari pembangunan ini, kata dia, adalah terbukanya jalur perdagangan bagi crude palm oil (CPO) ke Malaysia. "Jalur ini memudahkan distribusi," kata Agung.
Mengenai alasan Kadin dan BNPP bersedia menindaklanjuti kerja sama dengan Malaysia, menurutnya, berkaitan juga dengan anggaran pendapatan dan belanja negara pemerintah. "Lebih baik dengan APBN yang ada, pemerintah fokus pada tugas utamanya seperti di bidang pendidikan dan kesehatan," kata Agung.
Ia menilai infrastruktur lebih tepat diserahkan kepada swasta. "Yang komersial biar korporasi saja," kata Agung.
Setiap tahunnya ada 20.000 hektare lahan sawit yang dibuka untuk memproduksi CPO. Indonesia menjadi pengekspor CPO terbesar ketiga di dunia.
Sumber
Baca Juga : Pasar Asia Penghasil Devisa Terbesar Sumatera Utara