Bagaimana cara memanfaatkan hubungan intim dengan waktu efisien namun sehat, berkwalitas dan sahdu? Ternyata wanita lebih banyak berperan. Jelmakan pelampiasan nafsu menjadi sentuhan kasih sayang dan cinta dengan belaian, kata-kata mesra, sehingga ketika siap untuk menikmati puncak intim, tak terlalu menyita tenaga dan waktu.
Dr Jimmy R Tambunan, SpOG menekankan, aktivitas seks merupakan ajang kedua insan untuk saling menunjukkan perasaan cinta, sayang, dan saling memiliki. "Hubungan seks untuk mempererat hubungan, bukan untuk melampiaskan nafsu belaka," ujar alumnus Fakultas Kedokteran UKI dalam sebuah seminar mengenai kiat hubungan intim secara sehat dan berkualitas di Jakarta, baru-baru ini.
Dengan prinsip seperti itu bisa diterapkan pada hubungan intim di bulan puasa. Dengan mengeksploitasi perasaan sayang, cinta dan saling memiliki, permainan seks sebagai puncaknya menjadi tak terlalu dominan. Caranya dengan foreplay yang cukup lama dan mantap, melalui sentuhan cinta, kasih sayang.
Wanita umumnya justru lebih mengerti ketimbang pria diperlakukan seperti ini. Karena umumnya wanita lebih senang dimanja, disayang, dibelai. Wanita paling tak suka dengan sikap tergesa-gesa, apalagi mengesankan ia hanya jadi objek seks belaka. Apalagi jika di bulan seperti ini pasangannya memperlakukan mesra seperti itu, bisa dipastikan akan menerima dengan pemahaman yang mendalam.
Bagi pasangan yang telah menjalin hubungan dalam waktu yang lama, tentu lebih mengerti dan mengenali karakter pribadi masing-masing. Ini memudahkan untuk menonjolkan dominasi 'sentuhan awal' --karena keduanya telah tahu atau mengerti tradisi masing-masing.
Hubungan seks bukanlah keinginan sepihak, namun dua insan yang saling mencintai dan menyayangi di bulan seperti ini, ada baiknya memberikan pasangan (terutama wanita) waktu sejenak untuk beristirahat agar fit. Bukankah menyenangkan setelah beristirahat sebentar, Anda dan pasangan melakukan hubungan intim.
Dengan demikian, kondisi yang tadinya lelah, pulih kembali, sehingga saat berhubungan sudah siap benar.
"Melakukan hubungan seks itu apalagi hingga mencapai puncak kepuasan ibaratnya seperti lari seratus meter," jelas dr Jimmy.
Agar aktivitas seks tetap prima tanpa penurunan kwalitas, disaat makan dianjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin, protein seperti nasi, lauk pauk, daging, telur, tempe, tahu, sayur mayur dan susu. Jangan sampai berlebihan namun kandungan gizinya yang penting.
Itu pun masih ada pengecualian. Bagi yang sehat tentu tak ada masalah dalam mengonsumsi makanan yang dibutuhkan agar prima, tapi yang memiliki penyakit seperti diabetes, jantung dan darah tinggi sangat perlu memperhatikan pola makan dan kandungannya.
Baca juga "6 Penyebab Bercinta Jadi Kurang Nikmat"